Maraknya penggunaan daging babi sebagai bahan pembuatan bakso juga ditemukan di wilayah Jakarta Barat. Sebelumnya Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan dan Jakarta Utara mendapati pedagang yang menambahkan daging babi pada campuran bakso.

"Di Jakarta Barat, dari 34 sampel dari lima pasar yang kita teliti dan satu pabrik pembuatan bakso, tiga pedagang menggunakan daging babi," kata Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat Moris Parlindungan Sihombing saat dihubungi, Kamis (13/12).

Dia menjelaskan, sampel bakso yang mengandung unsur daging babi didapatkan dari tiga pedagang di Pasar Grogol, Pasar Puri, dan satu home industry tempat pembuatan bakso di daerah Kapuk. Selain di tiga pasar di atas, pihaknya juga melakukan pengambilan sampel bakso di Pasar Duta Mas, Pasar Kemiri, dan Pasar Tomang Barat.

Sementara itu, Kepala Seksi Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat Eviati menambahkan, ketiga pedagang terbukti menambahkan daging babi di campuran baksonya setelah Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat melakukan tes di lab di Pondok Bambu, Jakarta Timur.

"Bakso yang mengandung daging babi kita dapatkan dari pedagang berinisial A, E, dan Y," ujar Eviati.

Dia menambahkan, pedagang yang menggunakan daging babi, menjual lebih murah baksonya jika dibandingkan bakso curah yang beredar di pasaran. Jika bakso daging sapi dijual Rp 1.000 per butir, maka bakso daging babi dijual Rp 300 per butir.