Search
Testimonial
Visitor Maps
Site Statistic
Content View Hits : 3864899Who,s Online
We have 91 guests onlineKronologi Rusuh Singapura, Kerusuhan Pertama Sejak 1964 |
Monday, 09 December 2013 10:54 |
Melalui Video yang diunggah di media sosial memuat Singapura. Bermula dari seorang pria 33 tahun etnis Asia Selatan yang tertabrak bus milik swasta yang melintas. Ada yang menyebut korban berasal dari India, yang lain menyatakan dari Bangladesh. Massa berdatangan dan mengamuk. Mereka menghancurkan bus bahkan ketika tubuh korban berusia 33 tahun itu masih terjepit di bawah kendaraan. Satu orang dari massa itu terlihat dalam sebuah video menghancurkan kaca depan dan jendela bus dengan tongkat, sementara yang lain melemparkan tong sampah pada kendaraan dari jarak dekat, menghancurkan kaca depan. Massa terus berdatangan, bersorak, dan berteriak vulgar dengan bahasa Tamil. Suasana berubah menjadi aksi kekerasan dalam hitungan menit. Personel Kepolisian Singapura kemudian datang untuk mengendalikan situasi sekitar pukul 21.23. Jalan Race Course Road yang menjadi lokasi kerusuhan ditutup di kedua arah. Petugas kendali yang didatangkan, termasuk personel dari Angkatan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF) yang datang bersama ambulans. Tim SCDF berusaha untuk mengevakuasi korban yang terjebak di bawah bus dengan alat-alat hidrolik. Namun, massa tak surut. Mereka bahkan berusaha menyerang petugas SCDF. "Tembakan diarahkan pada petugas yang tengah menolong korban," kata juru bicara SCDF. Massa menjadi di luar kendali dengan cepat setelah itu. "Beberapa orang menyalakan botol bir dengan api dan melemparkannya polisi," kata P Kannan, saksi mata. Ia yang sedang menunggu temannya di stasiun MRT Little India menyatakan setidaknya ada 10 botol yang dilemparkan. Perkiraan polisi, massa berjumlah sekitar 400 orang. Komisaris Polisi Ng Joo Hee mengatakan 300 petugas polisi diterjunkan mengatasi perusuh, termasuk dari Komando Operasi Khusus (SOC) dan Kontingen Gurkha. Dua puluh tujuh orang dari Asia Selatan diamankan setelah polisi berhasil mengatasi keadaan. Perdana Menteri Lee Hsien Loong dalam posting Facebook pada Senin pagi menyebut kerusuhan sebuah "insiden yang sangat serius". " Situasi sekarang di bawah kendali dan penyelidikan sedang dilakukan. Apa pun peristiwa mungkin telah memicu kerusuhan, tidak ada alasan untuk perilaku kekerasan, merusak, dan berlaku kriminal," katanya, menyebut mereka yang tertangkap akan diproses secara hukum. Ia juga meminta warga Singapura untuk tetap tenang. "Hubungi polisi jika Anda memiliki informasi, foto, atau video tentang insiden yang mungkin Anda miliki," ujarnya. |