Search
Testimonial
Visitor Maps
Site Statistic
Content View Hits : 3865049Who,s Online
We have 49 guests onlineKekuatan Militer Indonesia Kini Urutan 15 di Dunia |
Monday, 02 September 2013 10:14 |
Lembaga analisa militer Global Firepower merilis kekuatan Indonesia kini berada di urutan 15 dunia sejak Juni 2013. Sebelumnya, tahun 2011 lalu Indonesia masih berada di peringkat 18 besar dunia. Untuk kawasan Asia Pasifik, Indonesia tercatat sebagai negara terkuat nomor 7. Jauh di atas Malaysia (33) dan Singapura (47). Penambahan sejumlah alat utama sistem persenjataan (Alutsista) yang dibeli Kementerian Pertahanan membuat TNI makin bergigi di darat, laut dan udara. "Kita sendiri sangat merasakan itu di forum internasional. Saya baru pulang dari ASEAN plus eight dari Brunei Darusalam itu 10 menteri pertahanan ASEAN berkumpul dengan 8 menteri yang lain. Kita memiliki peranan yang cukup besar dalam kawasan Pasifik," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Ada 40 indikator penilaian dalam situs globalfirepower.com. Untuk persenjataan darat, situs ini menghitung jumlah tank, meriam hingga truk angkut perbekalan. Untuk aspek laut, jumlah kapal perusak, kapal induk, kapal selam. Di udara jumlah jet tempur, helikopter dan sarana pendukung airport. Tak cuma itu, globalfirepower.com memperhitungkan jumlah penduduk, luas negara, produksi minyak hingga jumlah airport, jaringan rel kereta api dan pelabuhan laut. Berikut daftar kekuatan militer yang diurutkan dalam situs tersebut: 1. Amerika Serikat
Deretan persenjataan baru yang bikin TNI makin sangarTentu saja memperkuat militer tidak murah. Tahun ini pemerintah menggelontorkan dana Rp 25 triliun. Hingga Rp 2014, Rp 150 triliun dianggarkan untuk alutsista dan pembangunan industri pertahanan. 1. TNI ADTNI AD diperkuat sejumlah senjata canggih. Di antaranya 61 unit Tank Leopard Ri, 42 unit Tank Leopard 2A4, dan 50 tank Marder. Tank produksi Pabrik Rheinmettal, Jerman ini tiba secara berangsur mulai Oktober 2013. Tank kelas berat tersebut akan ditempatkan di perbatasan Indonesia dan Malaysia. Untuk artileri, TNI Angkatan Darat membeli MLS Astros II dari Brasil. MLS Astros II merupakan mobil tempur yang mampu meluncurkan 2 roket, 4 roket dan 16 roket. Jika dalam posisi laras peluncuran 2 roket, jangkauan yang dicapai hingga 300 km. Astros II akan dioperasikan Yonarmed I/105 Tarik Ajusta Yudha, Singosari, Malang, Jawa Timur. TNI AD juga menambah daya gempur lewat udara dengan sejumlah helikopter serang. Kini Dinas Penerbang TNI AD mengandalkan 3 buah Mi-35 Hind E produksi Rusia, maka kini TNI AD telah membeli 8 unit Apache tipe AH-64E seharga USD 500 juta dari AS. Helikopter serang canggih ini akan ditempatkan di Laut China Selatan. 2. TNI ALDi matra laut, TNI AL juga ingin menunjukkan taringnya sebagai penjaga samudera. TNI telah memesan tiga kapal selam dari Korea Selatan. Kapal itu diharap sudah bisa memperkuat Indonesia mulai tahun 2015. Saat ini wilayah laut Indonesia yang begitu luas hanya dijaga dua kapal selam. TNI AL juga akan membeli 11 helikopter antikapal selam dan menghidupkan kembali skadron antikapal selam. Indonesia pernah memiliki skadron ini tahun 1960an, tapi kemudian dihapus. Helikopter ini diharapkan sudah datang tahun 2014 dan ditaruh di Surabaya. TNI AL berencana memesan 35 kapal cepat rudal (KCR) untuk mewujudkan kebutuhan minimum. Dua KCR, yakni KRI Celurit-641, dan KRI Kujang-642 telah memperkuat armada barat. Selain itu TNI AL ingin membeli tiga kapal frigat buatan Inggris. Kapal ini awalnya dipesan Brunei Darussalam, tetapi kemudian tidak jadi karena butuh personel banyak untuk mengawakinya. Untuk marinir, 17 Tank Amfibi BMP-3F dari Rusia telah datang sejak 2012. 3. TNI AUKedatangan dua Sukhoi SU-30 MK2 pada Februari 2013 lalu memperkuat kekuatan elang udara RI. Secara bertahap, diharapkan TNI AU bisa memiliki 16 jet Sukhoi. 16 Jet tempur ringan T-50 Golden Eagle dari Korea Selatan juga akan memperkuat TNI AU. Satu skadron ini direncanakan untuk menggantikan pesawat Hawk yang akan segera dipensiunkan. Selain itu hibah 24 pesawat F-16 D Blok 52 hibah dari Amerika Serikat diharapkan sudah datang pertengahan tahun 2014. Pesawat serang darat A29A Super Tucano dari Brazil juga sudah bertahap tiba di Indonesia. Pesawat dengan kualifikasi antigerilya dan serangan darat ini menggantikan OV-10 Bronco yang sudah dibebastugaskan. Untuk pesawat angkut, TNI AU dapat tambahan CN-295. Selain itu 6 unit C-130 H Hercules ditambah hibah Australia sebanyak 4 unit untuk pesawat yang sama.
|