Search
Testimonial
Visitor Maps
Site Statistic
Content View Hits : 3865077Who,s Online
We have 73 guests onlineKISAH SOPIR FATHANAH ANTAR UANG KE LUTHFI |
Tuesday, 21 May 2013 15:28 |
Mantan sopir Ahmad Fathanah, Nurhasan, mengaku pernah diperintah oleh Sefti Sanustika untuk menyerahkan bingkisan berisi duit ke Luthfi Hasan Ishaaq. Sefti sendiri merupakan istri Fathanah, tersangka kasus suap daging impor. "Iya, dulu saya memang pernah diminta antar," kata Nurhasan ke Tempo, Ahad, 19 Mei 2013. "Isinya memang uang, tapi saya tak tahu jumlah." Kata Nurhasan, transaksi itu terjadi sekitar Oktober 2012. Antara pukul 13.00-14.00, Nurhasan mengendarai mobil Alphrad putih bersama Sefti. Berangkat dari kediaman Fathanah di Permata Depok, Jalan Berlian 2 H2 Nomor 15, Pondok Jaya, Cipayung, Depok, Sefti meminta Nurhasan mengantarkan bingkisan plastik ke Luthfi, waktu itu Presiden Partai Keadilan Sejahtera. "Hasan tolong antar ini ke Ustad Luthfi, dia sudah menunggu di sana," kata Nurhasan menirukan perintah Sefti. Sang majikan sendiri turun di Mal Margo City. Sementara Nurhasan melanjutkan perjalanan ke tempat pertemuan. "Luthfi menunggu di tempat pengisian bahan bakar, daerah Pancoran." Awalnya, Nurhasan tidak tahu apa isi tas plastik itu. Dia tak pernah memeriksanya. Setelah sampai di pom bensin Pancoran, ia parkir di samping mobil Luthfi. Kemudian keluar dan menyerahkan tas plastik ke Luthfi. "Saya baru tahu setelah Pak Luthfi membukanya dalam mobil," kata dia. Di hadapan Nurhasan, Luthfi langsung menghitung jumlah duit itu. "Setelah dihitung, dia bilang, Ya cukup, terima kasih." Nurhasan kemudian kembali ke mobil dan menjemput Sefti di Mal Margo City. Belum lama meninggalkan tempat parkirnya, mobil Luthfi pun bergerak. "Saya yang duluan, Pak Luthfi masih di situ. Tapi pas saya mau keluar, Pak Luhtfi juga pergi." Sampai parkiran Mal Margo City, Nurhasan melaporkan transaksi itu ke Sefti, lewat telepon. Nurhasan tidak melapor ke Fathanah, sebab majikannya itu sedang ke Surabaya. "Saya memberitahu Bu Sefti sudah di parkiran. Dan dia langsung meminta tanya, sudah Pak Hasan? Saya bilang, iya sudah."
Anis Matta Disebut Terima Miliaran RupiahTersangka pembobol Bank Jabar Banten, Yudi Setiawan, membeberkan ke mana saja uangnya mengalir. Di antaranya, dia mengaku menyerahkan duit Rp 8,82 miliar untuk Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta-kini menjabat Presiden PKS. Menurut Yudi, dana yang diberikan melalui Ahmad Fathanah untuk memuluskan proyek yang akan digarapnya di sejumlah kementerian. "Pemberian uang kepada Anis melalui Fathanah untuk alokasi anggaran yang merupakan jatah PKS," kata Yudi kepada Tempo, Rabu pekan lalu. Dia melanjutkan, "Jatah anggaran itu sudah dikomunikasikan dulu dengan Luthfi Hasan Ishaaq." Luthfi juga menjadi tersangka kasus suap izin impor daging sapi. Setelah ditahan KPK pada akhir Januari lalu, Luthfi mundur sebagai Presiden PKS dan digantikan Anis Matta. Catatan Yudi menyebutkan, duit untuk Anis ditransfer melalui Fathanah sebanyak tujuh kali pada 21-29 September 2012. Jumlah paling kecil Rp 600 juta dan terbanyak Rp 1,74 miliar. Sumber Tempo di Komisi Pemberantasan Korupsi menyebutkan duit itu tak langsung mengalir ke Anis. Fathanah diduga memberikan duit itu melalui Saldi Matta, adik Anis. Karena itulah, kata sumber ini, komisi antikorupsi pada 7 Mei lalu memeriksa Saldi. Sebelumnya, Yudi mengatakan Luthfi pernah menemuinya di kantornya di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, untuk membicarakan target pencarian dana Rp 2 triliun untuk PKS. Target itu direncanakan didapat melalui penggarapan proyek di tiga kementerian. Merasa didukung petinggi PKS, Yudi-kini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Teluk Dalam, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, karena tersangkut korupsi proyek di Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala-mengikuti tender. Saat itulah, kata Yudi, para petinggi PKS mulai meminta duit. Salah satunya, melalui Fathanah, Yudi pernah memberikan US$ 30 ribu yang akan diserahkan kepada Anis. Duit itu rencananya digunakan untuk mengisi kas partai yang tengah kosong. Pengacara Fathanah, Ahmad Rozi, pada Jumat pekan lalu mengatakan kliennya belum bercerita tentang duit yang diberikan untuk Anis. Sedangkan Saldi, setelah diperiksa KPK, mengaku pernah menerima Rp 50 juta dari Fathanah. "Dikirim ke rekening pribadi karena dia utang Rp 50 juta," kata Saldi, yang mengaku dekat dengan Fathanah. Saldi membantah jika disebut menjadi perantara Anis untuk menerima duit dari Fathanah. Kuasa hukum Luthfi, M. Assegaf, mengaku belum menanyakan ihwal keterkaitan itu kepada kliennya. "Perlu diketahui, banyak informasi yang justru kami tanyakan setelah mendapat informasi dari wartawan, seperti yang Anda tanyakan," katanya kemarin. Anis Matta juga mengelak. Dia menganggap pernyataan Yudi tak benar. "Saya bahkan tak kenal siapa itu Yudi. Semua itu tidak benar," katanya Jumat pekan lalu. Anis yakin Yudi tak pernah memberikan sumbangan untuk partainya. Anis mengaku sudah menjelaskan soal tuduhan Yudi itu kepada penyidik KPK. sumber : tempo |